Sejatinya, puasa memang untuk memenuhi kewajiban sesuai tuntunan agama. Bila tubuh menjadi lebih sehat, atau bahkan langsing, itu adalah bonus. Namun tak salah pula bila kita menantikan bonus tersebut tanpa mengurangi kekhusyukan berpuasa.
Terlebih beberapa penelitian telah membuktikan manfaat puasa. Sebuah studi yang dipublikasikan pada The Proceeding of the National Academy of Sciences dan The Journal of Nutrition, keduanya pada tahun 2003, misalnya, menunjukkan bahwa puasa mampu mengontrol kadar insulin dengan lebih baik, membuat saraf lebih tahan cedera, dan indikator kesehatan lainnya.
Meski begitu, perubahan gaya hidup dan pola makan juga bisa mendatangkan masalah kesehatan saat puasa. Terutama bila pola makan kurang baik. Meski gangguan kesehatan tersebut tidak berat, namun bisa mengganggu kelancaran berpuasa.
Karena itu, konsumsi makanan kaya nutrisi yang bisa membantu menjaga kesehatan Anda selama berpuasa. Salah satu bahan makanan yang bisa Anda gunakan dalam banyak olahan masakan adalah olive oil.
Olive Oil Teman Puasa
Sudah banyak literatur yang membahas mengenai manfaat buah yang berasal dari Mediterania Timur ini. Sebanyak 24% kandungan dari olive oil adalah omega 6, asam lemak omega 3, dan lemak jenuh. Namun kandungannya yang paling dominan adalah lemak tak jenuh tunggal atau oleic acid, yaitu sebanyak 73%.
Oleic acid inilah yang menurut para ahli punya banyak manfaat kesehatan. Jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology (2006) menyebutkan bahwa oleic acid dapat mengurangi peradangan yang mengarah pada terbentuknya atherosclerosis.
Masih banyak lagi manfaat olive oil. Beberapa bisa Anda gunakan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang bisa timbul selama puasa. Beberapa di antaranya:
- Konstipasi atau sembelit
Inilah masalah yang kerap muncul saat puasa. Ringan namun bikin tak nyaman. Kondisi ini bisa terjadi karena Anda dehidrasi dan kurang serat. Olive oilmemiliki efek laksatif atau pencahar yang ringan. Sehingga sangat aman untuk dikonsumsi.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Renal Nutrition (2015) menyebutkan, peneliti menemukan bahwa dosis harian olive oil mampu mengatasi gejala konstipasi pada pasien hemodialisis karena penyakit ginjal. Untuk mengatasi sembelit ringan, Anda bisa menambahkan olive oil pada salad atau ketika menumis sayuran.
- Kulit kering
Saat puasa, sangat wajar kulit menjadi kering, penyebabnya adalah dehidrasi. Walau wajar namun sangat mengganggu, karena kulit yang kering menyebabkan timbulnya kerut halus, biasanya di sekitar dahi dan sudut mata. Selain itu juga terasa gatal, kaku, hingga kemerahan.
Olive oilbisa membantu kulit Anda menjadi lembap kembali. Menurut International Olive Council, olive oil mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, K, dan juga vitamin E yang diperlukan kulit. Selain itu juga mengandung asam lemak dan antioksidan yang menutrisi, menghidrasi, sekaligus menjaga kulit.
Anda bisa mendapatkan kulit sehat saat puasa dengan mengoleskan sedikit olive oil setelah mencuci wajah. Biarkan selama 15 menit sebelum membersihkannya. Anda bisa melakukan hal yang sama pada kulit tubuh.
- Meredakan stres
Banyaknya pekerjaan yang memburu saat puasa karena mengejar target sebelum Lebaran, plus meroketnya kebutuhan rumah tangga menjelang Lebaran dan mudik, bisa membuat stres. Stres yang berkepanjangan bisa menyebabkan depresi.
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di University of Las Palmas de Gran Canaria, Spanyol, lalu dipublikasikan dalam PLoS ONE(2011), menyebutkan bahwa olive oil dapat melindungi orang dari risiko depresi.
- Kolesterol naik
Memang saat puasa Anda menahan diri untuk makan. Namun saat berbuka tidak ada jaminan Anda bisa mengelak dari godaan gulai otak, daging cincang, atau makanan tinggi kolesterol lainnya. Tingginya kolesterol kerap membuat area sekitar leher dan bahu kaku atau berat. Dan bila dibiarkan bisa membuat Anda berisiko terkena serangan jantung dan stroke.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Jepang dan dipublikasikan dalam Medical Science Monitor(2004) menunjukkan bahwa konsentrasi kolesterol LDL, yaitu kolesterol jahat, turun pada 28 pasien yang mengonsumsi suplemen olive oil sekali sehari dalam 6 minggu.
- Flu
Capek atau kurang tidur bisa membuat daya tahan tubuh menurun sehingga rentan terkena penyakit yang disebabkan virus. Daun olivedisebut-sebut memiliki kemampuan antiviral. Membuat olivemempunyai kemampuan untuk mencegah flu yang umum disebabkan virus.
Hydroxytyrosol dan oleuropein, jenis polyphenols dalam olive oil, disebutkan bisa bertindak sebagai antiviral. Hydroxytyrosol terbukti mengganggu virus influenza, sehingga virus tersebut tidak bisa berkembang.
Selain mengonsumsi olive oil dari kemasan yang banyak dijual, Anda bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung olive oil untuk mendapatkan manfaat ekstra. Salah satunya adalah Omepros yang mengandung olive oil dan salmon oil. Selain itu diperkaya dengan omega 3,6, 9, EPA, DHA, sehingga mengurangi risiko terjadinya penimbunan lemak darah.
Omepros, balancing your life!
Lengkapi manfaat dari zaitun dengan blackcurrant. Bila Anda kesulitan mendapatkan buah blackcurrant, Anda bisa mendapat manfaatnya dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung minyak blackcurrant. Salah satunya adalah Omepros yang mengandung minyak biji blackcurrant. Omepros juga diperkaya oleh Omega 3, 6, 9, EPA, DHA, dan minyak salmon yang mampu mengurangi risiko terjadinya penimbunan lemak darah.
Karena untuk setiap kita yang ingin menjaga kesehatan, kita harus mulai aktif bergerak dan menyeimbangkan asupan nutrisi baik bagi tubuh. Omepros, balancing your life!