Bersepeda, Olahraga Sederhana dengan Segudang Manfaat Kesehatan

Selain olahraga lari, bersepeda merupakan salah satu bentuk olahraga yang murah dan mudah dilakukan, namun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Dibanding olahraga lari, bersepeda lebih sedikit memberikan hentakan pada sendi tubuh. Itulah mengapa bersepeda dikenal juga dengan olahraga low impact .

Saat bersepeda, sekitar lebih dari 70 persen berat tubuh disalurkan ke sadel dan setang sepeda, bukan pada pergelangan kaki, sehingga memperkecil peluang cedera kaki dan sangat cocok bagi Anda yang ingin mulai kembali aktif berolahraga.

Meski minim cedera, beberapa jenis olahraga sepeda terbilang ekstrem seperti:

  1. Cross country, membutuhkan sepeda yang dapat melintasi berbagai medan berat seperti daerah pegunungan berbatu, berlumpur maupun terjal. Bersepeda jenis ini lebih dikenal sebagai bersepeda lintas alam.
  2. Downhill, merupakan salah satu bagian dari sepeda gunung yang biasanya menggunakan sepeda dengan rangka dan suspense yang lebih tebal untuk meredam benturan di jalanan turunan, curam dan berbatu. Belajar sepeda gunung memiliki kelebihan untuk Anda mampu mengatasi medan kasar dan belajar untuk menggeser berat badan Anda di sepeda, sehingga membantu Anda tetap ringan dan sepeda Anda tetap menyentuh tanah.
  3. BMX atau bicycling motorcross, menggabungkan sepeda dengan fleksibilitas dan ketahanan ala motorcross. Ukuran sepeda BMX biasanya kecil dan ringan karena digunakan untuk freestyle atau trik-trik memainkan sepeda.

Berbeda dengan ketiga jenis tadi, city cycling atau road cycling adalah salah satu cara bersepeda yang minim bahaya. Jenis bersepeda ini pada dasarnya adalah bersepeda di jalanan kota, berdampingan dengan kendaraan bermotor. Risiko bersepeda di jalanan kota adalah lalu lintas yang terkadang bisa membahayakan pesepeda jika tidak berada di jalur khusus sepeda.

Apapun jenis bersepedanya, manfaat yang diperoleh untuk kesehatan sama. Jika dilakukan minimal 2,5 jam seminggu atau 30 menit setiap hari secara rutin, dapat membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh terutama untuk otot, sendi, hingga kesehatan jantung.

  • Bersepeda dapat mengencangkan dan membangun otot paha, betis, juga panggul. Saat mengayuh sepeda, Anda menggunakan otot gluteus di bokong, paha depan dan otot soleus di betis. Selain itu, bersepeda juga melatih otot-otot lain seperti perut untuk menyeimbangkan tubuh tetap tegah dan otot lengan serta bahu untuk memgang setang dan menyetirnya.
  • Selain otot, bersepeda juga membantu persendian lebih fleksibel karena sendi pada lengan dan tungkai juga ikut aktif. Saat duduk di atas sepeda, Anda meletakkan berat badan pada sepasang tulang di panggul.
  • Mengayuh sepeda juga ikut membangun kekuatan tulang. Kegiatan yang membutuhkan ‘perlawanan’ seperti mendorong pedal, menarik otot-otot kemudian otot-otot menarik tulang, meningkatkan kepadatan tulang.
  • Mengayuh dan mendorong pedal sama seperti latihan aerobik dan termasuk dalam kategori olahraga kardio. Ini karena bersepeda akan meningkatkan kinerja jantung, paru-paru, dan sistem sirkulasi darah.

Selain itu, bersepeda secara teratur juga mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, menguatkan otot jantung dan menurunkan tekanan darah, serta membantu tubuh melepaskan hormon endorfin, zat kimia yang membuat rasa nyaman dan membantu mengurangi stres.

Kolesterol jahat sangat berbahaya bagi kesehatan bahkan dapat mengancam nyawa Anda. Menurunkan kadar kolesterol jahat akan mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah, membuat otot jantung lebih efektif sehingga proses pengantaran darah dan oksigen ke seluruh tubuh semakin optimal. Semakin baik kinerja sistem peredaran darah dalam tubuh, akan semakin kecil risiko Anda terkena serangan jantung, stroke, dan tekanan darah.

Selain melakukan aktivitas fisik yang salah satunya dapat dilakukan dengan olahraga bersepeda, mendapatkan nutrisi yang seimbang dari makanan sehat juga penting untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan Anda dari penimbunan lemak darah yang berbahaya.

Menjauhi makanan pemicu kolesterol jahat sangat penting agar terhindar dari risiko penyakit jantung dan stroke. Beberapa makanan pemicu kolesterol seperti daging merah, gorengan, makanan cepat saji, jeroan seperti hati hewan, kulit ayam, lobster, dan telur. Kemudian lengkapi dengan suplemen makanan yang kaya akan Omega 3, 6, 9 ditambah EPA, DHA dan vitamin E dari blackcurrant seed serta minyak ikan salmon, seperti Omepros.

Omepros, balancing your life!

 

Continue Reading

Yuk, Kenali Manfaat DHA dan EPA bagi Kesehatan Otak
Sering mendengar kata EPA dan DHA? Namun sudah tahukah bahwa keduanya adalah ragam omega 3 yang bermanfaat untuk kesehatan otak anak-anak dan dewasa.
Selengkapnya
Ini Alasannya, Konsumsi Omega 3 dan Omega 6 Harus Seimbang
Omega 3 dan omega 6 berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Berikut alasan mengapa keduanya harus dikonsumsi secara seimbang.
Selengkapnya
Maksimalkan Pembakaran Kalori Saat Belanja Bulanan
Selengkapnya
SAATNYA SEIMBANGKAN KOLESTEROL DENGAN RESEP LEZAT INI
Selengkapnya