Ramadan sebentar lagi tiba. Sepanjang bulan suci itu, biasanya aktivitas Anda akan berubah. Toh Anda harus menahan rasa lapar dan haus selama belasan jam, dari subuh hingga petang. Sayangnya, banyak orang yang juga memilih puasa olahraga selama bulan Ramadan dengan alasan lemas dan kurang energi.
Padahal menurut penelitian di Universitas Bath, Inggris, berolahraga dengan perut kosong kemungkinan memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar. Sebab ketika Anda puasa, tubuh akan mengambil lemak yang tersimpan dalam tubuh guna melakukan pembakaran energi selama aktivitas olahraga. Sehingga penurunan berat badan lebih cepat.
Lantas, olahraga jenis apa yang cocok dilakukan saat puasa? Apakah Anda harus memilih jenis olahraga yang tidak banyak menguras tenaga? Hal ini tentunya kembali pada kemampuan Anda sendiri. Intinya, pilih lah olahraga yang menyehatkan dan tidak membahayakan tubuh.
Selain itu, Anda juga bisa melakoni olahraga aerobik. Sebab menurut hasil penelitian dari Laboratorium Neurosciences, National Institute on Aging di Baltimore, puasa memberikan efek positif pada daya tahan tubuh. Sebab ketika Anda melakukan latihan aerobik saat puasa, tubuh akan menggunakan lemak dan keton sebagai sumber bahan bakar untuk otot, bukan karbohidrat.
Olahraga saat puasa pun dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Juga membantu mengurangi Anda terpapar risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk olahraga saat puasa? Saat puasa, sebaiknya hindari waktu berolahraga saat siang hari yang terik, karena bisa meningkatkan risiko dehidrasi akibat banyaknya produksi keringat.
Ada baiknya, Anda memilih waktu olahraga pada pagi atau sore hari. Sebab saat pagi, Anda masih memiliki cukup banyak tenaga dari makanan yang diasup saat sahur. Sementara ketika sore, bisa jadi pikiran Anda berkutat pada perasaan lapar dan lemas. Dan olahraga bisa menjadi pengalih pikiran Anda. Selain itu, Anda bisa langsung bersantap buka puasa ketika selesai berolahraga.
Di jam ini juga pembakaran lemak pada tubuh bisa maksimal. Apalagi umumnya orang berbuka puasa dengan makanan manis dengan kadar gula tinggi, juga makanan tinggi karbohidrat yang berpotensi menumpukkan lemak kembali dalam tubuh Anda.
Pagi atau sore waktu olahraga yang Anda pilih, akan sangat baik jika tidak melakukannya dalam durasi panjang. Olahraga 15-30 menit sudah cukup efektif membuat tubuh bergerak dan membakar lemak dalam tubuh Anda.
Selama Ramadan, Anda juga harus pintar dalam memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral lewat menu makanan yang seimbang, saat sahur dan berbuka puasa. Sayangnya, karena terbatasnya waktu dan tradisi puasa dengan berbuka dengan yang manis, kadang membuat keseimbangan makanan bergizi kurang terpenuhi. Akibatnya, Anda jadi berlebihan menyantap makanan yang mengandung lemak jenuh hingga mengakibatkan kolesterol naik.
Untuk menyiasatinya, konsumsi suplemen yang mampu mencegah kolesterol naik saat berpuasa seperti Omepros. Sehingga Anda bisa menyantap makanan kesukaan tanpa khawatir kolesterol naik, tubuh pun tetap sehat selama bulan puasa.